Keren itu hafal Qur'an
Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam yang memuat segala bentuk aspek kehidupan. Tidak hanya terbatas umat Islam semata, namun orang...
http://budiutomosoluta.blogspot.com/2015/09/keren-itu-hafal-quran.html
Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam yang memuat segala bentuk
aspek kehidupan. Tidak hanya terbatas umat Islam semata, namun
orang-orang non Islam pun juga menjadi obyek seruan ajaran yang
terkandung di dalam kitab suci ini. Sehingga, bukanlah sesuatu yang
mengherankan jika dari awal mula turunnya al-Qur’an hingga kini, ghiroh
manusia tidak pernah surut untuk mengkaji isi kandungan al-Qur’an, baik
dari kalangan umat Islam sendiri maupun dari orang-orang orientalis.
Salah satu hal yang menunjukkan kemukjizatan al-Qur’an adalah tetap
terpeliharanya kitab suci ini dari segala bentuk perubahan yang
dilakukan manusia. Meskipun dengan berbagai cara manusia mengotak atik
maksud yang terkandung di dalamnya. Mereka tetap tidak akan mampu
mengubah keorisinilan kitab suci tersebut. Selain itu, rentang waktu
yang tidak sebentar dari masa awal diturunkannya hingga kini juga tidak
akan membuatnya luntur menghapus kemurnianya. Karena Allah SWT. telah
telah berjanji untuk senantiasa menjaga kitab suci al-Qur’an
selama-lamanya. Sebagaimana di dalam firmannya disebutkan:
إِنَا نَحْنُ نَزَّلّْنَا الذِّكْرَى وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُوْنَ (الحجر: ٩)
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
(QS. Al-Hijr: 9)
Tidak terkecuali, ghiroh untuk menjaga al-qur’an juga muncul
dari umat islam. Banyak cara yang mereka lakukan demi terjaganya kitab
suci ini. Salah satu cara yang sudah tidak asing lagi adalah dengan cara
menghafalkan ayat-ayat al-Qur’an. Tidak terhitung penghafal-penghafal
al-Qur’an yang senantiasa mengabdikan diri mereka untuk menjadi penjaga
kitab suci ini.
Namun, pekerjaan ini bukanlah hal yang mudah dilakukan, karena
seorang penghafal al-Qur’an mengemban amanat yang sangat penting demi
terjaganya kitab suci tersebut. Syeikh Muhammad ibn Abdillah Idris dalam
kitabnya “Hifdzul Qur’an” mengungkapkan beberapa syarat yang
harus dipenuhi oleh seorang penghafal al-Qur’an, diantaranya seorang
penghafal al-Qur’an harus mempunyai niat yang benar dan tulus, tekad
yang kokoh, cita-cita yang tinggi, dan istiqomah.
Mempunyai niat yang benar dan tulus
Niat adalah modal utama dalam melakukan segala bentuk pekerjaan.
Hasil yang akan diperoleh seseorang sangat ditentukan oleh niat yang dia
miliki.
Rasulullah SAW. bersabda:
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِا النِّيَاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ
مَانَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ
يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ. (متفق عليه)
“Sesungguhnya setiap pekerjaan tergantung pada niatnya. Dan
setiap orang akan memperoleh sesuatu sesua yang dia niatkai. Barang
siapa yang hijrahnya untuk kepentingan dunia atau karena wanita yang
ingin dinikahinya maka hijrahnya sebagaimana yang dia maksudkan.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
Seorang penghafal al-Qur’an hendaknya meluruskan niatnya hanya untuk
mencari ridlo Allah SWT.semata dan tulus dalam melaksanakannnya. Bukan
karena paksaan orang tua, kerabat, guru, maupun orang lain, dan bukan
karena mengharap balasan dari selain Allah SWT.
Mempunyai tekad yang kokoh
Dalam menjalani segala bentuk kebaikan, seseorang tidak akan lepas
dari ujian. Ujian ini berfungsi untuk membuktikan apakah seseorang itu
benar-benar memiliki tekat yang kuat atau tidak. Tidak terkecuali bagi
seorang penghafal al-Qur’an, dia juga tidak akan luput dari sesuatu yang
namanya ujian. Baik berasal dari dirinya sendiri, maupun orang lain.
Seseorang yang memiliki tekat yang kuat, dia tidak akan tergoyahkan
oleh badai ujian apapun. Sikap mental seperti ini sangat dibutuhkan oleh
setiap orang terutama bagi seorang penghafal al-Qur’an.
Mempunyai cita-cita yang tinggi (الهمّة العالية)
Al-qur’an tidak hanya berfungsi sebagai sumber hukum Islam yang
pertama dan utama. Namun, juga memuat petunjuk dan pedoman untuk
mendapatkan kehidupan yang mulia. Oleh karena ini, tidak ada alasan
untuk tidak menjaga kitab suci ini. Suatu keharusan bagi umat islam yang
telah dimuliakan Allah dengan dijadikannya al-Qur’an sebagai kitab suci
agama mereka, untuk menjaga dan memelihara kitab suci al-Qur’an dari
jamahan tangan-tangan kotor. Meskipun Allah telah berjanji untuk
menjaganya.
Istiqomah (الإستقامة)
Suatu amal ibadah akan bernilai jika dilakukan dengan intensitas yang
banyak. Namun, amal ibadah akan lebih bernilai jika dilakukan secara
istiqomah meskipun dengan intensitas sedikit. Seseorang yang melakukan
sholat tahajud atau sholat dluha dua rakaat setiap hari, dia lebih baik
dibanding orang yang sholat delapan rakaat tapi dilakukan seminggu
sekali atau tiga hari sekali atau bahkan dua kali sehari. Karena
keutamaan istiqomah ini hingga dikatakan bahwa dia lebih baik daripada
seribu karomah.
الإستقامة خير من ألف بركة
Dan inilah kami ketika acara outting door,selain kita menghafalkan Al-Qur'an kita juga menjalin kebersamaan melalui beberapa acara,seperti lomba-lomba atau acara keakraban antara santriwan dan santriwati TAHFIDZ.Agar terjalinnya
Kekompakan |
Lomba cerdas cermat |
Halaqoh kertosono |